Blogging Walk - Penemuan toko Apple gadungan di kota Kunming~, China, oleh seorang blogger wanita asal Amerika Serikat (AS) langsung menjadi topik yang hangat jagat maya. Pasalnya, di kota itu sendiri hanya ada beberapa gerai penyalur resmi yang tidak boleh disebut toko Apple, melainkan hanya penyalur saja.
Toko produk Apple palsu di Kunming, China (AP Photo) |
Amy Bessette, juru bicara Apple Inc, di California menolak mengomentari penemuan ini, dilansir dari kantor berita Associated Press pada Kamis 21 Juli 2011.
Namun, untuk menjawab berondongan pertanyaan yang dialamatkan padanya tentang cara membedakan toko Apple yang asli dan gadungan, ia menyarankan untuk mengecek di situs web resmi Apple Inc,.yang dikenal sebagai salah satu produsen perangkat komputer dan elektronik terkemuka dunia.
Jika menemukan toko Apple yang lokasinya tidak tercantum dalam situs web, bisa dipastikan toko tersebut bukan gerai resmi.
"Di Kunming memang ada banyak toko gadungan. Bisa jadi mereka mungkin menjual produk Apple yang asli, namun cara mendapatkannya tentu saja tidak legal," kata Zhang, manager salah satu penyalur resmi Apple di Kunming.
Ia juga menambahkan, beberapa staf yang bekerja di toko gadungan ternyata bukan orang yang melek teknologi. "Mereka kurang dapat mengoperasikan komputer, bahkan tidak mengetahui semua fitur ponsel. Orang-orang yang datang ke toko tersebut bahkan juga tak sadar bahwa mereka datang ke toko gadungan," katanya lagi.
Beredar Luas
Dalam situs web Apple sendiri, disebutkan hanya ada empat toko Apple resmi di China. Dua toko berada di Shanghai dan dua lagi di Beijing. Apple berencana membuka satu toko baru lagi di Shanghai dan satu lagi di Hong Kong pada tahun ini.
Walaupun bajakannya banyak beredar luas di negara yang memiliki isu pelanggaran kekayaan intelektual itu, Apple sendiri mengakui bahwa China adalah sumber terbesar pendapatan mereka.
Pendapatan Apple dari daerah China, Hong Kong, dan Taiwan saja melonjak enam kali lebih besar pada tahun ini menjadi sebesar $ 3,8 miliar (sekitar Rp. 32 triliun), kata Timothy Cook, salah satu petinggi perusahaan milik Steve Jobs itu. (eh) Kutipan From• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment