Gairah Bisnis Kupon Diskon belanja

Banjir Diskon,Sebagai konsumen, Anda pasti akan mudah tergiur untuk berbelanja jika ada embel-embel diskon. Apalagi, jika diskon atau potongan harga yang ditawarkan sangat tinggi.

Diskon (doc Corbis)
Seperti yang terdapat pada berbagai situs diskon dan kupon belanja yang saat ini banyak bermunculan. Contohnya Disdus.com, Dealkeren.com, Adadiskon.com dan Lapar.com bagi pencinta kuliner. Makin menjamurnya situs diskon ini memang tidak lepas dari semakin populernya sosial media.

"Semenjak sosial media semakin populer, e-commerce pun makin diterima. Mulai muncul bisnis model baru dengan memanfaatkan social media untuk promosi," kata Nukman Luthfie, pakar marketing digital dari Virtual Consulting (VC) saat dihubungi VIVAnews, Jumat 8 Juli 2011.


Menurut Nukman, bisnis ini sedang sangat berkembang di Amerika Serikat. Yaitu digabungkannya tren sosial media dengan e-commerce.

"Bentuknya banyak tetapi yang paling banyak dan populer adalah memanfaatkan yang namanya 'membeli bersama' atau collective buying. Ini terjadi ketika ada sepuluh orang memiliki keinginan untuk membeli barang yang sama dan bisa mendapat potongan harga. Bentuknya seperti pedagang grosir," kata Nukman.

Salah satu situs kupon yang sangat berkembang adalah Disdus.com. Berdiri pada pertengahan 2010 dan pada awal 2011, perusahaan ini diakusisi oleh Groupon Internasional.

Groupon Internasional merupakan perusahaan daily deal nomor satu di dunia yang berbasis di Amerika Serikat. Saat ini Groupon tersebar di 46 negara.

"Sekarang kita menjadi bagian dari Groupon dengan nama Groupon Disdus. Respon konsumen bagus sekali dan pertumbuhan sangat pesat. Kami mempunyai customer base sangat besar yang memahami konsep Groupon," kata Azmi Hayaze, Bussines Development dari Disdus.com, kepada VIVAnews.com

Makin banyaknya situs-situs diskon memang sangat memanjakan para konsumen. Begitu juga bagi merchant, karena bisa berpromosi dengan biaya yang lebih murah dibandingkan cara yang konvensional.

"Cara ini bisa dikatakan lebih efektif bagi merchant, karena mereka tak perlu beli iklan. Cost promo jadi lebih murah. Mereka beriklan dengan cara memberikan diskon. Uang mereka pun keluar setelahnya hasilnya keluar," kata Nukman.sumber• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment