SHUTTERSTOCK |
Hasilnya, merpati selalu menghindari peneliti yang mengusir meskipun peneliti itu sudah tidak lagi mengusir mereka. Kedua peneliti sempat mencoba saling bertukar jas. Akan tetapi, hasilnya tetap sama. "Sepertinya merpati, tanpa latihan khusus, bisa mengenali karakteristik wajah orang, bukan jas lab yang menutupi 90 persen tubuh," kata Bovet.
Para peneliti berteori bahwa kemampuan merpati ini tumbuh setelah merpati berhubungan dengan manusia dalam waktu yang cukup lama. "Sejak awal penjinakan hingga hidup bertahun-tahun di kota," ujar Bovet.
Beberapa penelitian sudah menemukan bahwa ada spesies burung yang memiliki kemampuan ingatan dan pengenalan. Pada tahun 2009, burung sejenis gagak dapat mengenali isyarat mata manusia yang sudah dikenalnya. Ia juga bisa mengenali gerakan tubuh seperti menunjuk. Burung tersebut bisa mengenali makanan ketika mata seseorang melihat bolak-balik dari makanan ke burung. Spesies tersebut juga merespons ketika orang menunjuk ke arah makanan. Meskipun demikian, burung itu tidak merespons ketika orang asing yang memberi petunjuk. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu) kutipan-Kompas.com
0 comments:
Post a Comment